Kode Modul : MBA 008
Hernia diafragmatika adalah defek kongenital diafragma yang disebabkan oleh gangguan penutupan diafragma pada masa embrional. Terdapat dua tipe hernia diafragmatika yaitu hernia Bochdalek (posterolateral) dan Morgagni (anteromedial).
B. Waktu
(1)Tingkat pengayaan dimulai dari semester 1 sampai 3.
(2)Kegiatan magang dimulai dari semester 4 sampai 6.
(3)Kegiatan mandiri dimulai dari awal semester 7 hingga akhir masa pendidikan.
Jenis Penyakit
|
ICD 10
|
Tahap I
|
Tahap II
|
Jumlah kasus minimum
|
|||||||||
PBD
(3bl)
|
Sem 1
|
Sem 2
|
Sem 3
|
Sem
4
|
Sem 5
|
Sem 6
|
Sem 7
|
Sem
8
|
Sem 9
|
G
|
M
|
||
Hernia
diafragmatika
|
K 44
|
K6
|
K6
|
K6
|
K6
|
P5.A3
|
P5.A3
|
P5.A3
|
P5.A5
|
P5.A5
|
P5.A5
|
2
|
3
|
Kompetensi yang harus dikuasai dalam setiap tahap ditandai dengan warna, warna merah adalah tingkat pengayaan dan pengusaan materi (K6), warna kuning adalah tingkat magang dan pengusaan psikomotor dan attitude (P2A3); sedangkan warna hijau adalah tingat mandiri dan pengusaan psikomotor dan attitude (P5A5). G : Kegiatan magang M : Operasi mandir
|
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi, dan topografi daerah thoracoabdominal serta patogenesis hernia diafragmatika; mampu menegakkan diagnosis, melakukan persiapan pra operatif, melakukan tindakan operasi hernia diafragmatika, serta perawatan pasca operasi.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskanembriologi, anatomi, dan topografi daerah thoracoabdominal.
b. Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis hernia diafragmatika.
c. Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis untukdiagnosis hernia diafragmatika.
d. Mampu membuat diagnosis hernia diafragmatika.
e. Mampu menjelaskan komplikasi hernia diafragmatika.
f. Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi hernia diafragmatika.
g. Mampu melakukan tindakan operasi pada hernia diafragmatika.
h. Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya.
D. Strategi dan Metoda Pembelajaran
1. Pengajaran dan kuliah pengantar
|
50 menit
|
2. Tinjauan Pustaka
2.1.Presentasi teori hernia diafragmatika
2.2.Presentasi kasus hernia diafragmatika
|
1 kali telaah kepustakaan
1 kali
|
3. Diskusi Kelompok
|
2 x 50 menit (diskusi kasus menyangkut diagnosis, teknik operasi, dan penyulit)
|
4. Bed side teaching
|
3 x ronde
|
5. Bimbingan Operasi
Operasi magang
Operasi mandiri
|
Minimal 2 kasus
Minimal 3 kasus
|
E. Kompetensi
Jenis Kompetensi
|
Tingkat
Kompetensi
|
|||
a
|
Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, dan topografi daerah thoracoabdominal.
|
K6
|
|
|
b
|
Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis hernia diafragmatika.
|
K6
|
|
|
c
|
Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis hernia diafragmatika.
|
K6
|
P2
|
A3
|
d
|
Mampu membuat diagnosis hernia diafragmatika.
|
K6
|
P2
|
A3
|
e
|
Mampu menjelaskan komplikasi hernia diafragmatika.
|
K6
|
P2
|
A3
|
f
|
Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi hernia diafragmatika.
|
K6
|
P5
|
A5
|
g
|
Mampu melakukan tindakan operasi pada hernia diafragmatika.
|
K6
|
P5
|
A5
|
|
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya.
|
K6
|
P5
|
A5
|
F. Persiapan Sesi
(1)Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalam mencapai kompetensi, mencakup
a. Embriologi, anatomi dan topografi daerah thoracoabdominal.
b. Patologi dan patogenesis hernia diafragmatika.
c. Gejala, tanda klinis, dan imaging untuk diagnosis hernia diafragmatika.
d. Komplikasi hernia diafragmatika.
e. Penanganan, indikasi dan tehnik operasi hernia diafragmatika.
f. Perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya.
(2) Presentasi teknik operasi
(3) Peralatan penunjang untuk materi (Audio-visual)
G. Referensi
1. Grosfeld JL, O’Neill JA, Fonkalsrud EW, Coran AG. Pediatric Surgery. 6th ed. 2006.
2. O’Neill JA, Grosfeld JL, Fonkalsrud EW, Coran AG, Caldamore AA. Principles of Pediatric Surgery. 2nd ed.
3. Ashcraft, Holcomb KW, Murphy GW, Patrick J. Pediatric Sugery. 4th ed. 2005.
4. P. Puri, M. Holwarth. Pediatric Surgery. 2006.
5. Buku teks Pediatric Surgery (Oldheim)
6. Buku Operativ Pediatric Surgery (Ziegler)
H. Gambaran Umum
Hernia diafragmatika adalah kelainan kongenital yang ditandai dengan adanya herniasi dari organ viscera abdomen melalui defek pada diafragma.
Riwayat: distress respirasi.
Pemeriksaan fisik: tampak sesak, skapoid abdomen, dan suara usus di hemithorax dg suara nafas yang menjauh atau melemah.
Pemeriksaan penunjang: RÖ Thorax AP-lateral dan EKG
Pengelolaan:
Preoperative care:
a. Resusitasi
b. Ventilator (ECMO)
c. Pharmacology
d. Nitrit oxide
Pembedahan
a. Emergensi: <24jam span="">24jam>
b. Delayed: >48jam
I. Contoh Kasus
Seorang anak laki-laki, usia 2 hari, datang dengan sesak nafas sejak lahir. Pada pemeriksaan fisik ditemukan scapoid abdomen, suara usus di hemithorax kanan. Pada foto thorax ditemukan gambaran usus di hemithorax Dx.
Pertanyaan:
1. Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
2. Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini?
J. Rangkuman
Hernia diafragmatika adalah kelainan kongenital yang ditandai dengan adanya herniasi dari organ viscera abdomen melalui defek pada diafragma.
Riwayat: distress respirasi.
Pemeriksaan fisik: tampak sesak, skapoid abdomen, dan suara usus di hemithorax dg suara nafas yang menjauh atau melemah.
Pemeriksaan penunjang: RÖ Thorax AP-lateral dan EKG
Pengelolaan:
Preoperative care:
e. Resusitasi
f. Ventilator (ECMO)
g. Pharmacology
h. Nitrit oxide
Pembedahan
c. Emergensi: <24jam span="">24jam>
d. Delayed: >48jam
K. Evaluasi
Tujuan Pembelajaran
|
Metode Penilaian
|
Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, dan topografi daerah thoracoabdominal.
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis hernia diafragmatika.
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis hernia diafragmatika.
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu membuat diagnosis hernia diafragmatika.
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu menjelaskan komplikasi hernia diafragmatika.
|
Ujian lisan dan tulis dan diskusi
|
Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi hernia diafragmatika.
|
Ujian lisan dan tulis dan diskusi
|
Mampu melakukan tindakan operasi pada hernia diafragmatika.
|
Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan penilaian buku log.
|
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya.
|
Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan penilaian buku log.
|
L. Instrumen Penilaian
1. Ujian Pretest
Ujian ini dilaksanakan pada awal stase dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada pengetahuan esensial yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tindakan atau prosedur yang diperlukan dan berperilaku sesuai dengan baku penatalaksanaan operasi.
2. Ujian Post test
Ujian ini dilakukan pada akhir stase sebelum peserta didik pindah ke sub bagian lain. Materi ujian merupakan pengembangan dari ujian pretest dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hasilnya dibandingkan dengan hasil pretest untuk melihat kemampuan daya tangkap peserta didik terhadap materi modul yang diajarkan dalam waktu 3 bulan ini. Setelah ujian post test, dilakukan diskusi antara pengajar dan peserta didik, untuk membahas hasil ujian dan berdiskusi lebih lanjut tentang kekurangan dari peserta didik dari hasil ujian tulis.
3. Buku Log
Buku log merupakan buku yang mencatat semua aktivitas dari peserta didik, untuk menilai secara objektif kompetensi yang didapat dari peserta didik. Buku log berisi daftar kasus yang diamati, sebagai asisten ataupun yang dilakukan secara mandiri yang telah ditandatangai oleh pembimbing. Masalah yang dijumpai pada kasus yang ada juga dicatat dalam buku log. Selain itu buku log juga berisi kegiatan ilmiah yang dilakukan selama pendidikan.
M. Materi Baku
1. Penegakan diagnosis
a. Riwayat: distress respirasi.
b. Pemeriksaan fisik: tampak sesak, skapoid abdomen, dan suara usus di hemithorax dg suara nafas yang menjauh atau melemah.
c. Pemeriksaan penunjang: RÖ Thorax AP-lateral dan EKG
2. Persiapan Pasien
a. Persiapan operasi
1.Informed consent.
2.Puasa dilakukan 6-8 jam sebelum pembedahan.
3.Pasang infus, beri cairan standar (NaCl/RL) dengan tetesan sesuai kebutuhan.
4.Antibiotik prabedah diberikan secara rutin.
b. Teknik Operasi
Repair defek hernia diafragmatika per laparotomi
Penderita dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada lapangan operasi.Lapangan operasi ditutup dengan doek steril. Dilakukan sayatan transversal pada subcosta sesuai lokasi hernia diafragma. Sayatan diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum. Identifikasi organ visera yang masuk ke dalam diafragma kemudian direduksi, Identifikasi batas – batas defek kemudian dijahit simple dengan benang nonabsorbable dari medial ke lateral, pada jahitan terakhir dapat dipasang WSD atau udara sisa cukup diaspirasi dengan spuit, tutup luka operasi lapis demi lapis ( lihat modul laparotomy)
3. Pasca bedah
Komplikasi antara lain perdarahan, infeksi luka operasi, cedera organ visera abdomen, cedera N. Phrenicus
N. Algoritma
O. Penuntun Belajar Dan Daftar Tilik
PENUNTUN BELAJAR
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien.
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan).
|
PROSEDUR OPERASI REPAIR DEFEK HERNIA DIAFRAGMATIKA
KEGIATAN
|
I. Memahami data-data preoperasi yang diperlukan
a. Memahami keluhan dan gejala pasien.
b. Memahami pemeriksaan fisik hernia diafragma.
|
II. Melakukan tindakan Repair Defek hernia diafragma
a. Dilakukan narkose umum dengan intubasi endotrakeal.
b. Pasien diletakkan dalam posisi supine.
c. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian ditutup dengan kain steril kecuali lapangan operasi.
d. Dilakukan sayatan transversal pada subcosta sesuai lokasi hernia diafragma. Sayatan diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum.
e. Identifikasi organ visera yang masuk ke dalam diafragma kemudian direduksi.
f. Identifikasi batas–batas defek kemudian dijahit simple dengan benang nonabsorbable dari medial ke lateral, pada jahitan terakhir dapat dipasang WSD atau udara sisa cukup diaspirasi dengan spuit.
g. Tutup luka operasi lapis demi lapis.
|
III. Penyelesaian
a. Memberitahukan dan menjelaskan keadaan pasien kepada keluarganya.
b. Membuat laporan operasi.
|
DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA
PROSEDUR OPERASI REPAIR DEFEK HERNIA DIAFRAGMATIKA
(diisi oleh pengajar)
Berikan penilaian tentang kinerja psikomotorik atau keterampilan yang diperagakan oleh peserta pada saat melaksanakan statu kegiatan atau prosedur, dengan ketentuan seperti yang diuraikan dibawah ini:
ü: Memuaskan: Langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan prosedur atau panduan standar.
Ï: Tidak memuaskan: Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai dengan prosedur atau panduan standar.
T/T: Tidak Ditampilkan: Langkah, kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta selama proses evaluasi oleh pelatih.
|
PESERTA : TANGGAL :
KEGIATAN
|
NILAI
|
||
I. PENDAHULUAN
|
|||
1. Memberikan penjelasan dan ijin tindakan.
|
|||
2. Menetapkan indikasi operasi.
|
|||
3. Memahami data–data preoperasi seperti klinis dan pemeriksaan fisik.
|
|||
II. TEHNIK TINDAKAN REPAIR DEFEK HERNIA DIAFRAGMATIKA
|
|||
4. Melakukan tindakan a dan antisepsis pada pasien.
|
|||
5. Melakukan drapping pada pasien.
|
|||
6. Melakukan sayatan transversal pada subcosta.
|
|||
7. Melakukan identifikasi organ visera yang masuk ke dalam diafragma.
|
|||
8. Melakukan reduksi organ.
|
|||
9. Melakukan repair defek.
|
|||
10. Melakukan penutupan luka operasi.
|
|||
III. PENYELESAIAN
|
|||
11. Memberitahukan dan menjelaskan keadaan pasien kepada keluarganya.
|
|||
12. Membuat laporan operasi.
|
Komentar/Ringkasan:
Rekomendasi:
Tanda tangan Pelatih _______________________________Tanggal _______________